Interview Santai Bareng Niji Games Studio
Kali ini kami berkesempatan untuk melakukan interview dengan salah satu developer sekaligus publisher game Indonesia – Niji Games Studio yang sudah lama terjun ke industri mobile gaming.
Nikko Soetjoadi, beliau merupakan Founder dari Niji Games Studio sudah berkenan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang santai mengenai industri mobile game. Sayangnya kami terpaksa membuatnya dalam bentuk artikel saja, dikarenakan kondisi internet kami mengalami gangguan ditengah jalan, dan hasilnya video streaming buram.
Apa itu Niji Game Studio?
Beliau menyatakan bahwa, Niji Games Studio merupakan studio kolaborasi pertama di Indonesia, yang fokus mereka adalah bekerjasama dengan developer lain dalam mengembangan sebuah game. Nama “Niji” sendiri terinspirasi dari Bahasa Jepang yang berarti 7 cahaya/pelangi dimana menjadi alasan mengapa gamenya bervariasi.
Mengapa Mobile?
Mobile saat ini menjadi platform paling banyak di dunia, termasuk Indonesia sendiri. Proses pembuatan relatif lebih cepat dibandikan saat mengembangkan seperti PC atau konsol. Kebanyakan developer di Indonesia baru debut lebih memilih mobile.
Job desk di Niji Games Studio
Saat artikel ini dirilis, Niji Games Studio memiliki tim inti diantaranya ada 1 Game Designer, 2 Artist, 1 Programmer, dan 1 Content Writer.
Awal Kolaborasi dan Publishing
Awal bermula dari sebuah pameran game, dimana pihaknya bertemu salah satu developer game yang meminta masukkan atau feedback versi beta game tersebut. Melihat potensi tersebut, mereka bekerjasama untuk mengembangkan hingga saat ini. Selain itu beberapa game hasil kolaborasi seperti Leturn berhasil rilis dengan cukup positif, dan berhasil memenangkan penghargaan. Jadi saat ini makin banyak tertarik untuk kolab bareng. Untuk promosi dan publikasi menggunakan Socialblade untuk melihat perkembangan game tersebut. Kemudian dari Niji sendiri akan mengkontak Google untuk publikasi, bila diterima akan muncul pada halaman depan Play Store selama satu minggu biasanya.
Pasang Harga, IAP, F2P?
Tentu saja membicarakan game mobile kebanyakan lebih memilih untuk f2p (free-to-play) daripada memasang harga. Namun Niji sendiri bervariasi ada yang berbayar ada yang gratis. Kami sendiri juga menayakan apakah bisa menutup dari modal pembuatan? Pihaknya menjawab “selama jumlah download banyak, dan player aktif main itu bisa nutup development cost, bahkan bisa untung”.
“Sistem Manusiawi”
Kami menanyakan pendapat mereka bagaimana sistem pengambil pendapatan game mobile yang makin hari makin unik seperti energi, battlepass, dan lain sebagainya. Beliau menjawab “Sistem yang manusiawi adalah game premium, bayar sekali langsung main. Tetapi player sekarang sudah terbiasa gratis, bayar di awal ngga mau. Bayar 10rb tidak mau, beli IAP (in app purchase) sejuta mau”. Kami juga menayakan apakah tidak tertarik bermain di dunia gacha? Mereka saat ini tidak dahulu, karena saingannya berat.
Jones “Jomblo Happiness”
Tentu saja karena saya sendiri disini kebetulan seorang reviewer game yang kebanyakan di visual novel, dan menjadi alasan utama mengapa kami memutuskan melakukan interview. Game Jones: Jomblo Happiness sendiri merupakan game yang dikembangkan oleh developer asal Malang, datang ke Niji Game Studio untuk mengembangkan bersama. Game tersebut sempat top trending di Indonesia pada masanya.
Multiplatform
Kami menanyakan apakah pihaknya akan ekspasi ke pasar lain seperti PC atau konsol. Niji Games Studio sendiri saat ini lebih berfokus pada platform Android, namun kedepannya akan mulai mampir ke iOS dan PC.
Idealis Atau Melihat Pasar
Mereka menyatakan balance. Terkadang mereka ketka mendapatkan ide terlebih dahulu baru market research belakangan. Walaupun begitu trend tetap juga diikuti, ide apa yang cocok dengan trend tersebut. Prosesnya dianggap flexibel bisa menyesuaikan keadaan dan minat.
Suka Duka Publisher
Sukanya ketika melihat gamenya berhasil dirilis, banyak download dengan rating positif, dan banyak revenue. Sementara jika membicarakan duka yaitu ketika game batal dirilis padahal berpotensi, tetapi kurang asik dimainkan. Salah satunya ada projek terpaksa dibatalkan padahal sudah 50% jadi karena beberapa faktor.
Kendala Kolaborasi Selama WFH (Work From Home)
Meskipun kondisi pandemi menerjang, pihaknya sedari dulu sudah menerapkan sistem kerja jarak jauh, distribusi timnya sendiri beragam seperti Jakarta, Bandung, Batam, Surabaya, Bogor, Jogjakarta itu sudah termasuk tim kolaborasi. Saat kolaborasi terkadang memerlukan outsourcing lagi ketika perkerjaan tersebut tidak bisa ditangani baik tim internal maupun kolaborasi. Biasanya outsourcing ketika membutuhkan gambar tambahan, dan musik.
Harapan Kedepan
Harapan dari Niji Games Studio sendiri yaitu developer Indonesia terus maju dalam berkarya, dan semisal ingin kolaborasi pihaknya secara terbuka untuk membantu. Pak Nikko sendiri juga menambahkan, bahwa game mereka tidak pernah ada rahasia karena sudah terbuka terutama jika kalian sering memantau sosial media resminya. Saat ini mereka juga menggarap lebih banyak game lagi untuk memajukan industri game tanah air lebih berwana lagi.
Kami sangat berterimakasih kepada Niji Games Studio yang telah sempat meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal industri indie game mobile. Kami sekali lagi meminta maaf bahwa rencana awal juga mempublikasikannya dalam bentuk video untuk mengenal secara langsung sosok Founder-nya sendiri. Tetapi kami mungkin akan merilis suaranya yang berarti dalam bentuk podcast di akun Sportify resmi kami.
Komentar