Ubisoft Chorma Tools Develop Game Untuk Buta Warna

Dimaru Permana
Oleh Dimaru Permana  Pada
Ubisoft Chorma Tools Develop Game Untuk Buta Warna

Dalam industri video game, tim developer dibagi menjadi beberapa tim dengan jobdesk yang sudah ditentukan. Namun tidak ada manusia yang sempurna, buta warna masih menjadi penyakit yang mempengaruhi banyak orang yang dimana tentunya untuk posisi tertentu seperti art visual, codding, colouring atau bahkan seperti quality checker tidak bisa dilakukan dengan kekurangan tersebut. Beruntungnya, Ubisoft sudah memiliki solusi dan mau membagikannya secara publik.

Simulasi buta warna milik Ubisoft yang diberi nama Chroma ini telah membantu perusahaan tersebut dalam mengembangkan video game secara internal dimana cara kerjanya menerapkan filter pada layar game tanpa menghambat kinerja. Mereka mengklaim bisa untuk penderita buta warna seperti Protanopia, Deuteranopia, dan Tritanopi.

“Selama beberapa tahun terakhir, Chroma telah teruji menjadi alat yang sangat efisien bagi kami di Ubisoft,” kata David Tisserand, Direktur Aksesibilitas. “Alat ini memungkinkan kami untuk menilai aksesibilitas game kami bagi pemain buta warna jauh lebih cepat dan lebih komprehensif daripada sebelumnya. Karena kami percaya aksesibilitas adalah sebuah perjalanan, bukan perlombaan, kami sangat senang untuk berbagi Chroma dengan seluruh industri. Kami mengundang semua orang untuk mendapatkan manfaat darinya, memberikan umpan balik, dan berkontribusi pada pengembangannya di masa mendatang.”

Project Chroma awalnya dikembangkan pada tahun 2021 di Ubisoft India tim dimana quality control menciptakan software yang akan memberikan umpan balik secara real-time dan memungkinkan pengembang untuk mengendalikan permainan sambil mensimulasikan buta warna. Chroma menggunakan algoritma Color Oracle dan dapat digunakan pada layar ganda atau tunggal; lebih jauh lagi, alat ini berfungsi dengan tombol pintas dan memiliki lapisan yang dapat disesuaikan.

Source code dan softwarenya sendiri sudah dibagikan oleh Ubisoft secara terbuka via GitHub dengan beberapa dokumentasinya. Sebagian besar kodenya ditulis dengan bahasa C. Klaim bekerja dengan baik untuk segala engine dan platform game masa kini.

Source: Ubisoft

Komentar