Impresi Awal Date to Die For Demo

Dimaru Permana
Oleh Dimaru Permana  Pada
Impresi Awal Date to Die For Demo

Lovecraftian horror aka horror kosmik menjadi trend industri game dalam menghadirkan ketakutan yang sifatnya abstrak tanpa penjelasan. Tema ini sempat dilirik oleh developer AAA yang berhasil membawakannya dalam action horror. Nah apa jadinya jika dibawakan dalam bentuk interactive story? Hal ini ditawarkan oleh developer Akabaka bersama publisher Dread XP.

Mengusung gaya anime horror klasik, pemain dibawa ke dunia tanpa kejelasan yang pasti. Dari versi demo pemain disajikan prolog soal apa yang sebenarnya terjadi, sebelum mengendalikan sang karakter utama dalam mengungkap misteri yang ada.

Karena game ini indie, ada hal yang sebenarnya tidak perlu dimasukkan seperti penggunaan voice yang AI. Meskipun begitu untuk visual ala tv crt dimasa lalu, desain yang cukup disturbing dari warna sudah membuat game ini mencekam. Untuk interaksi dunianya seperti memasuki ruanga, pemain diharuskan beriteraksi dengan pintu sudah cukup membuat rasa waspada akan jumpscare, walaupun masih terasa kurang.

Sayangnya, trailer game ini terlalu memberikan insight spoiler soal apa yang ada di game ini secara garis besarnya. Minimnya ui gameplay ala visual novel kebanyakan membuatnya sedikit berbeda. Pemilihan desain anime ala 90-2000 an juga dibawakan dengan baik.

Sucker For Love: Date to Die Demo sudah bisa dinikmati via Steam, namun tidak ada konfirmasi soal kapan game ini akan dirilis.

Komentar

comments powered by Disqus