Review Hollow Knight: Silksong - Indah nan Brutal

Dimaru Permana
Oleh Dimaru Permana  Pada
Review Hollow Knight: Silksong - Indah nan Brutal

Sebuah game yang berhasil membuat platform game digital servernya jebol akibat antusias gamers pencinta HK pertama maupun yang fomo ingin mencoba sekuel ini. Tentu saja, dengan harga yang sangat ramah dikantong, game ini berhasil membuat developer lain berfikir soal pemberian harga tak masuk akal ini untuk konten yang bisa tembus lebih dari 12 jam, tergantung skill pemain.

Kesan pertama untuk sekuel ini adalah jauh lebih indah dan susah dibandingkan dengan seri pertama beserta dlcnya. Kontras warna dengan tingkat kesulitan platforming jauh lebih brutal ini mengharuskan bermain ekstra hati-hati sembari menghapalkan pattern musuh.

Cerita

Seperti game sebelumnya dan game yang terinspirasi dari soulslike, dimana kisah disampaikan dalam bentuk interaksi npc, deskripsi item, petunjuk di dunianya, dan cutscene yang minim. Sepanjang permainan, pemain akan berperan sebagai Hornet, diawal game dirinya ditangkap dari Hollownest kemudian membebaskan diri, mendapati diri berada di kerajaan Pharloom. Seperti kisah HK sebelumnya, dimana Hornet sepanjang menelusuri Pharloom memiliki satu tujuan, membebaskan kerajaan tersebut dari sebuah pengaruh void yang menginfeksi para serangga menjadi liar dan brutal.

Combat

Sistem pertarungannya, dimana Hornet bisa menggunakan beberapa varian serangan yang disebut dengan Crest. Setiap crest memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dimana beberapa diantaranya sangat dibutuhkan untuk progress cerita, terutama platforming dalam game ini sangat brutal susahnya.

Selain itu, setiap Crest bisa dimodifikasi dengan item dan buff yang dapat setidaknya mempermudah gameplay. Setiap Crest juga memiliki batasan untuk setiap item guna memberikan pengalaman yang lebih balance, namun bisa dikatakan hanya beberapa yang akan sering dipakai mengingat platforming pada game ini sangat bergantung pada Crest tertentu.

Eksplorasi

Eksplorasi sangat wajib pada game ini, karena tidak bisa semua tempat akan bisa dimasuki sebelum menyelesaikan beberapa sidequest, atau item penting. Kecuali Anda melakukannya dengan cara speedrun atau menggunakan cheat bisa saja dilakukan skip area. Setiap area memiliki tingkat kesulitan sendiri dengan reward eksplorasi yang variatif. Eksplorasi pada game ini lebih berfokus pada pencarian item kunci maupun skill untuk progress cerita, selebihnya untuk proses grinding tidaklah sulit.

Ada 2 mata uang pada game ini, dimana Shard berfungsi sebagai biaya isi ulang skill ataupun tools, sementara rosaries sebagai transaksi kepada npc ataupun membuka bench save point, dan membuka fast travel. Grinding rosaries pada game ini sangat penting, dimana hasil jerih payah kalian akan terbayarkan untuk membuka maps, tempat, dan pertolongan dari NPC.

Gameplay

Satu kata, susah! Game ini memang ditunjukkan untuk penyabar dan masokis untuk mempelajari pattern tempat dan musuh. Musuh kecil saja bisa memberikan serangan jauh lebih brutal bilamana mereka berbanyak. Berutung, game ini juga memberikan balancing dimana hp pemain bisa dipulihkan kembali dengan cara mengumpulkan silk. Silk bisa dikumpulkan dengan cara memberikan hit kepada musuh hingga bar penuh, atau ada pada sepanjang dunianya, biasanya di area mendekati boss. Skill bertarung pada game ini menggunakan silk jadi memberikan sebanyak mungkin hit pada musuh memang sebuah keharusan.

Musuh dan side boss bisa saja diabaikan, tidak semua harus dilawan kecuali memang ingin mencari resource/item. Musuh kronco, juga bisa dijadikan pijakan platform, dimana late game sangat berguna dimana tempatnya akan semakin brutal dengan jebakan dimana-mana. Mengabaikan beberapa side-boss/quest tentu saja akan tidak memberikan ending lain. Klasik game rpg.

Jauh Lebih Susah

Jelas sebelum Anda menjajal game ini, diharapkan Anda sudah menyoba ataupun menamatkan Hollow Knights yang pertama, dimana game pertama adalah tutorial. Tidak ada petunjuk, tidak ada tujuan, pemain sama sekali tidak diberikan konteks pada game ini untuk awal-awal, apalagi malas membaca. Mengapa jauh lebih susah? Game ini memberikan pengalaman platforming jauh lebih frustasi daripada beberapa game soulslike 2D seperti Blasphemous dan The Last Faith yang sempat kami coba, dan keduanya memberikan kesan unik lainnya.

Tamat sekali? Belum! Act 3 pada game ini hanya bisa dibuka jikalau menyelesaikan semua sidequest yang ada. Apakah sepadan, tergantung. Namun jika mengikuti cerita, memang ini adalah keharusan, true ending seringkali menjadi alasan mengapa harus bermain kembali, meskipun sudah mengalami muak dan stress.

Kesimpulan

Hollow Knight Silksong benar-benar menampar developer AAA dengan game side-scrolling yang kaya, sebut saja Ubi… Sekuel yang jauh lebih fresh untuk para fans, namun tidak ramah untuk pemain baru dimana tingkat kesulitannya jauh lebih brutal. Menariknya developernya mendengar beberapa kritik dan masukkan, salah satunya memberikan nerf untuk boss diawal agar pemain baru setidaknya bisa beradaptasi sebelum merasakan brutalnya game ini dari sisi cerita dan gameplay. Selain itu game ini sempat mengalami mostly negative di Steam akibat para gamers CN merasa bahasa yang dihadirkan kurang, Team Cherry mendengarkan masukkan tersebut dan akan memperbaikinya nanti, what a developer.

Sempurna? Tidak. Secara lore, hampir sama seperti HK pertama meskipun begitu semua akan masuk akal menjelang true ending. Tidak ada plottwist gila seperti pendahulunya, ini seperti mengulang premise skin dengan baru. Tapi semoga saja akan dlc kedepannya untuk memberikan konteks lebih jauh, bagi kami sendiri ceritanya menarik namun diulang.

Kelebihan:

  • Cerita penuh misteri
  • Dunia indah nan kejam
  • Combat yang variative
  • Musik yang unik
  • Harga yang tidak masuk akal

Kekurangan:

  • Platforming yang semakin brutal
  • Premise cerita yang sama dari HK1

Komentar